Sabtu, 30 Juni 2012

FF : I’ll be your home (oneshoot)

Tittle : I’ll be your home
Length : oneshoot
Genre : romance(?) angst dikit(?)
Chast : Park jung soo
Han young bin (oc)    
            And other chast..

Annyeong *bow ... i am back dengan ff yang ‘akhmm’ gaje banget,, haha


Okedeh daripada kelamaan nunggu, langsung ajah,, yuww marriii ~



Don't look back,
Don't regret,
Time's falling out of these hands,
I'll let you leave me,

Go on,
You know Home is always inside your soul,
All the light to bless your way,
Dont be afraid,
Cause I'll be your home,

In this time,
In this place,
This moment is all we have,
And tomorrow we never know,
Every precious time,
Let it go,
Somewhere away,
You will learn, and you'll love,
Forgive the past and you can move on.



Youngbin POV,,

Derap langkah kaki ku kian mengalir sepanjangnya jalan yang ku lewati. Aku terus memikirkannya namja itu hingga sekarang. Antara mimpi dan kenyataan, kurasa hidupku kini seperti itu. Ditemani kota Seoul yang berwarna oranye, aku berdiri di atas sebuah jembatan. Menatap derasnya air yang mengalir, sama seperti derasnya hatiku yang masih memikirkanmu hingga saat ini. Kau begitu kejam meninggalkanku sendiri seperti ini, Yoon DooJoon,,
Ini sudah satu tahun sejak kepergianmu untuk selamanya, dan itu membuatku menjalani kehidupan layaknya orang tak bernyawa, tanpa dirimu ... apalah arti hidupku?..
Aku menatap kembali air deras yang mengalir, dari otakku muncul pertanyaan, apakah aku akan hanyut jika aku terjun ke bawah sana? Apakah semua penderitaan ini akan berakhir? Dan apakah aku akan bertemu dengannya setelah itu?
Bibirku menyungging setelah memikirkan hal yang baru saja tersirat di otakku. Baiklah aku akan melakukannya...

Perlahan kakiku menginjak satu demi satu pegangan jembatan itu, walau tubuhku gemetar, tapi tekadku sudah bulat. Ini jalan satu-satunya untuk mengakhiri semuanya, untuk mengakhiri kerinduanku padamu yang sudah mencapai batas yang tak normal.
Hitungan ke tiga aku akan melompat kebawah,,
Satu,,
Dua,,
Ti,,

Brukkk...

Wae? Kurasa seseorang menangkapku dari belakang. Begitu erat sampai aku sulit untuk bernafas. Tubuhku kini terbaring di tepi jalan, kulihat seorang namja tengah berdiri membelakangiku, aku tau dia adalah orang yang mencegahku untuk mengakhiri hidupku.
“do?! Kenapa kau mencegahku melakukannya?” ucapku lantang pada namja yang sampai saat ini menyembunyikan wajahnya dariku.
“seharusnya kau berterimakasih padaku” jawabnya singkat tanpa menatap kearahku.
Aku tak menghiraukan perkataanya, tubuhku beranjak dan aku mengantarkan kembali tubuhku pada posisi sebelum namja itu datang.
Aku bersiap melompat,, aku menutup kedua mataku.. dan...

***
“yakk !! apa kau sudah gila huh?! kau tidak tahu bagaimana sakitnya mengakhiri hidup?!”
Lagi-lagi namja itu mengangkapku tubuhku.
Posisiku sekarang berhadapan dengan namja itu, aku memerhatikan wajahnya dengan seksama, aku menatap tajam kedua bola matanya, tunggu aku mengenal orang ini.. dia adalah...
“DooJoon oppa..??”
Orang yang membuatku ingin mengakhiri hidupku, orang yang selama setahun menghilang dalam hidupku,,
“jinjja? Inikah kau?” aku memeluk erat namja yang ada dihadapanku sekarang. Serasa mimpi. Aku mencubit kedua pipiku.. dan itu sakit, ini bukan mimpi, ini kenyataan.
“banarkan apa kataku, kau belum meninggal oppa...”


Jung soo POV,,
“yakk!! Apa kau sudah gila huh?! kau tidak tahu bagaimana sakitnya mengakhiri hidup?!” teriakku pada seorang yeoja yang mencoba mengakhiri hidup untuk kedua kalinya di depan mataku.
Aku memegang tubuhnya erat, dia menatapku tajam, dan tak lama kemudian dia memelukku erat dan menyebutkan sebuah nama Doo ~ siapalah aku lupa, aku mengerutkan keningku karena heran akan sikapnya padaku.
“jinjja? Inikah kau?” tanyanya
Ku lihat wajahnya yang tadi pucat pasi sekarang berubah menjadi berseri.
Aku ingin melepaskan pelukannya yang kian erat dari tubuhku tapi aku tak tega, dia terlihat barusaja menemukan kebahagiaannya kembali. Aku mencoba memegang tangannya bermaksud untuk melepaskannya perlahan,,
“banarkan apa kataku, kau belum meninggal oppa...”
Apa katanya, aku belum meninggal?? Sebenarnya siapa yang dimaksud yeoja ini?
Aku menggaruk leherku yang sama sekali tidak gatal “ah, mianheyo mungkin kau salah orang, aku bukanlah orang yang barusaja kau sebutkan ..”
“DooJoon oppa…” Yeoja yang tengah berada di pelukanku kini menatapku dengan pandangan tak percaya. “DooJoon oppa…” dia mengulangi kembali nama itu, dan aku masih berfikir, tidak mengarti apa maksud ucapannya. Aku menoleh ke kanan dan kiriku, mencari seseorang yang mungkin di panggilnya dengan nama itu. Tapi yang aku temukan hanya jalanan luas tanpa kendaraan sama sekali, dan hanya ada aku di depannya, dan jelas-jelas gadis ini sedang menatapku lekat. Dia memanggilku?
“DooJoon oppa??”
“aku yakin dari dulu, kau tidak akan pernah meninggalkanku sendiri kan?!” ucap yeoja itu yang mulai melepaskan tangannya dari pelukanku.
“agasshi, aku benar-benar tak tahu apa maksud ucapanmu itu, apa sebelumnya kita pernah bertemu?” tanyaku dengan nada heran.
“apa yang kau katakan oppa? Kau jangan pura-pura seperti itu! Kajja kita pergi ke rumahku untuk bertemu eonni ku, aku yakin dia tidak akan percaya aku pulang bersama mu?”
“ta ta tapi...” perkataan ku terpotong karena dia menyeret tanganku pergi dari sana.

Author POV,,
Youngbin menyeret namja itu hingga depan rumahnya,
“jjang!! Kita sudah sampai sekarang..” ucap youngbin dengan ekspresi wajah yang sangat gembira.
“ah, ne~” jawab jungsoo yang sedang memutar otaknya karena heran dengan pelakuan yeoja disampingnya sekarang.

Tok tok tok...

“cakkaman..” terdengar suara dari dalam rumah, itu adalah suara Han Hyo Ae yang tak lain adalah kakak perempuan youngbin yang sudah selama 5 tahun hidup berdua dengan youngbin, karena orang tua mereka sudah meninggal.

Pintu terbuka,,

“eoh, youngbin~ah kenapa pulang terlambat?” ucap hyo ae yang tak menghiraukan namja di sebelah youngbin.
“ne eonni, eonni lihat aku diantar siapa?”
“DooJoon~ah?” mata hyo ae sekilas terperangai dengan apa yang tengah dilihatnya, apa ini? apa yang berada dihadapannya saat ini adalah hantu? Tidak mungkin orang yang sudah meninggal setahun lalu kini berada dihadapannya.
“nuguya?” tanya hyo ae heran
“ini DooJoon oppa eonni, masa eonni lupa dengan calon adik ipar sendiri?”
“ini tidak mungkin..”
“sudahlah, ayo kita masuk!” ajak youngbin kepada kedua orang yang sama-sama sedang diherankan dengan situasi yang terjadi saat ini.

***
“oppa, aku mau mandi dulu ya, oppa tunggu disini bersama eonniku. Jangan pergi lagi ya oppa, aku sangat ridu padamu. Eonni tolong jaga oppa untukku, hehe”
Youngbin pergi kekamarnya setelah dia meninggalkan jung soo bersama eonni nya di ruang tamu.

“siapa sebenarnya kau?” tanya hyo ae dengan tegas.
“park jung soo imnida, mianhae mungkin adik nunna salah orang, aku bukanlah orang yang dimaksudnya. Tapi kalau boleh saya tahu. Siapa itu doojoon? Nama yang adik anda gunakan untuk memenggilku itu?”
“gomawo sebelumnya kau sudah mau mengantarkan adikku pulang. Sebenarnya setahun yang lalu adikku kehilangan kekasihnya karena kecelakaan yang terjadi di depan mata kepalanya sendiri. Doojoon, itu adalah nama kekasihnya. Dan, aigoo.. aku juga tak percaya ini. Wajah kalian sangat mirip, hingga tadi akupun menyangka kau adalah Doojoon yang sudah meninggal”
Wajah jungsoo semakin menampakan keheranan,,
“mwo? Geurae?..”
“begitulah.. dimana kau bertemu dengan youngbin?”
“emm?..” gumam jungsoo
“maksudku ddongsaengku yang barusaja kau antar, namanya han youngbin..”
“ah.. ye, aku menyelamatkannya saat dia mencoba bunuh diri di sebuah jembatan...”
“jinjja? Dia melakukannya lagi? jongmal gomawo kau sudah menyelamatkannya. Dia sudah melakukan itu hampir lima kali.. aku sangat khawatir dengannya, dia sudah hampir gila sejak kepergian kekasihnya..”

Jungsoo sekilas melihat jam yang menempel di lengannya, dia mulai menampakkan wajah gelisah.
“nunna, mianhaeyo aku harus segera pulang ini sudah larut malam..”
“tunggu jungsoo~ssi, aku ingin meminta bantuan kepadamu?” ucap hyo ae dengan nada memohon.


Jungsoo POV,,
Apa maksud perkataan nunna itu, apa aku harus berpura-pura menjadi orang lain untuk adiknya? Ini tidak masuk akal. Tapi.. aku kasihan juga melihat yeoja bernama youngbin itu. Apakah aku harus melakukan permintaan nunna itu, berpura-pura menjadi orang bernama DooJoon untuk menyembuhkan adiknya.

“aish.. menyebalkan!!” gerutuku saat memasuki rumah.
“kau sudah pulang Jungsoo~ah?” tanya umma yang ku kira sedari tadi menungguku di sofa depan tv.
“ne umma, mianhae aku terlambat pulang,”
“apa ada masalah?”
“ah aniya”


***
Hari ini dan selanjutnya aku habiskan bersama dengan yeoja bernama youngbin itu, yeoja ini yang secara tidak langsung telah menyita seluruh fokus dan perhatianku. Yeoja ini, tanpa sadar aku telah mengubah rasa simpatiku kepadanya menjadi suatu perasaan yang tumbuh perlahan. Perasaan yang lebih dari sekedar simpati. Tapi yeoja ini juga… Dia tak pernah melihatku sebagai diriku sendiri, melainkan orang lain yang ia harapkan dapat ditemukannya dalam sosokku.

“oppa gomawo untuk jalan-jalan hari ini,, aku sangat senang”
“ya syukurlah kau menyukainya”
“ne” jawab youngbin singkat
“youngbin~ah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu”
“apa itu oppa?”
“apa kau tahu siapa namja yang tengah berdiri dahadapanmu sekarang?” tanyaku sambil mengarahkan kedua tanganku ke arah tubuhku.
“kau bercanda, jelas-jelas kau adalah DooJoon oppa kan?” jawabnya sambil melontarkan senyuman kecil dari bibirnya yang mungil.
Aku bingung harus menjelaskan apa kepadanya, tidak mungkin keadaan akan seperti ini selamanya. Lambat laun dia harus tahu kalau aku bukanlah orang yang dimaksudnya selama ini.

“youngbin~ah, sebenarnya aku adalah park Jungsoo, bukan Doojoon seperti yang kau maksud selama ini. Orang yang kau maksud itu sudah meninggal” apa aku salah mengatakan ini padanya sekarang.
Benar saja wajahnya berubah kembali menjadi pucat, seperti pertama kali aku menemuinya waktu itu. Dia terlihat menatap kosong tak tentu arah, dan tetesan air mulai keluar dari matanya.
“Youngbin~ah uljima” aku mengatakan itu dan memegang kedua bahunya erat.
“benar juga, dia sudah meninggal. Aku melihatnya langsung, dia menegndarai mobil dan menabrak pembatas jalan. Lalu aku melihat tubuh itu bersimbah darah.. ne ara !!” ucapnya tanpa berhenti menitikan air mata.
“gwaencahana?,,”
“kau...! kenapa kau ada disini kalau kau bukan dia, pergi !! pergi kataku!! Ppalli!!” teriaknya penuh emosi.
“ne arraseo..”
Akupun pergi dari hadapannya, kata-kataku itu sontak membuat sikapnya berubah, wajah manis itu, kini di penuhi oleh emosi yang meluap. Ini salahku. Aku seharusnya tidak mengatakan hal itu padanya untuk saat ini.


Youngbin POV,,
Sebuah jalanan sepi di kota seoul, aku duduk disebuah kursi taman disekitar tempat itu, aku sedang menunggu seseorang,dia adalah Yang DooJoon kekasihku.
Itu dia mobilnya sudah datang, aku melambai kearahnya, tapi kenapa dia tidak berhenti apa dia tidak melihat kearahku? Aku lihat mobilnya melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba..

Brakkkk,,

Jantungku hampir lepas melihat itu, mobil yang dikendarai doojoon oppa menabrak pembatas jalan, aku berlari sekuat tenaga menuju kearah mobil yang keadaannya kini sudah terbalik.
Begitu sampai disana, kulihat darah mengalir keluar dari pintu mobil yang terbuka, dengan tubuh yang gemetar aku memberanikan diri melihat memastikan keadaan orang yang ada didalamnya. Seketika hujan deras keluar dari mataku. Itu ,, Doojoon oppa dengan tubuhnya yang bersimbah darah..
“oppa !!” teriakku yang hampir memecahkan benda di sekitarku..

Mataku perlahan terbuka, aku terbangun dari tidurku. yang barusan itu adalah sebuah mimpi buruk. Atau bisa kubilang itu adalah mimpi buruk dalam hidupku yang sudah menjadi kenyataan. Aku termenung sendiri menatap jendela kamarku, dan membisikan sebuah nama ‘doojoon oppa’.
Kini aku sadar kau sudah menghilang dari hidupku, mungkin aku terlalu egois ingin selalu memilikimu, hingga aku menjadikan orang lain sebagai dirimu.
Oppa itu, kemana dia sekarang? Jung soo oppa, aku ingat namanya, aku sudah berbuat salah padanya, aku harus mencarinya..

Aku tidak tahu dari mana datangnya namja bernama jungsoo itu,
Dia datang begitu tiba-tiba,
Dan aku juga tidak tahu kenapa wajahnya begitu mirip denganYang doojoon-ku,
Apakah ini sebuah takdir?
Apapun itu, aku sangat merindukannya sekarang...

***
“eonni, apa jungsoo oppa tidak kesini?” tanyaku pada eonniku yang sedang berbicara di telpon.
Dia memberikanku isyarat untuk menunggu dengan melambaikan tangannya. Begitu dia selesai bercakap-cakap di telpon dia menghampiriku.
“ada apa youngbin~ah?”
“apakah jungsoo oppa tidak kesini?” aku mengulangi pertanyaanku.
“oh, jungsoo? Eonni tidak tahu dia kemana?” jawabnya terbata.
Aku sangat kecewa dengan jawaban yang eonni berikan padaku.

Author POV,,
Hyo ae eonni menatap ponselnya dan bergumam “apa aku katakan saja kalau yang orang yang baru saja berbicara di telpon adalah jungsoo yang berpamitan akan pergi ke luar negeri”
Hyo ae terlihat bingung, dia melihat adiknya yang terus saja bertanya-tanya tentang jungsoo. Tunggu, hyo ae baru sadar kalau yang youngbin maksud adalah jungsoo bukannya doojoon?

“youngbin~a, apa kau merindukannya?” tanya hyo ae pada youngbin yang terlihat melamun di kamarnya.
“ne eonni aku sangat merindukannya”
“orang yang ku maksud adalah....” perkataan hyo ae terpotong.
“jung soo oppa, aku merindukannya lebih dari siapapun sekarang. Aku menyayanginya eonni”
Hyo ae kaget mendengar perkataan adiknya itu, apa dia menyukai jungsoo sebagai dirinya sendiri?
“kau sudah melupakan doojoon?” tanya hyo ae pelan
“aku sudah sadar sekarang eonni, dia sudah pergi untuk selamanya. Sikapku selama ini salah, aku selalu tidak rela kalau mendengar kematiannya, dia di sana juga tidak senangkan kalau aku begitu, eonni?”
Hyo ae hanya membalasnya dengan senyuman, sekarang dia lega, adik satu-satunya telah kembali seperti dulu. Yang jadi masalah adalah dimana jungsoo sekarang?? jungsoo hanya berpamitan di telpon dan berpesan agar hyo ae menjaga adiknya dengan baik.


***
Jungsoo POV,,
Youngbin, kau membuat hatiku senang sekaligus sedih.. aku senang saat bersama denganmu dan melihat wajahmu yang gembira. Tapi aku sedih dimana kau menyukaiku tapi sebagai orang lain. Itu terlalu menyakitkan untukku. Lebih baik aku pergi dari kehidupanmu, semoga ada seseorang yang lebih baik dariku yang bisa menjagamu dengan baik.

2 jam lagi aku akan pergi meninggalkan korea menuju jepang tempat tujuanku.
Goodbye seoul,,
Goodbye Han Youngbin~ah,,

***
Aku diantar sebuah taksi menyusuri jalan menuju Airport, aku melewati sebuah jembatan. Ah, ini adalah tempat dimana kita pertama kali bertemu youngbin~ah, kau ingin mengahkhiri hidupmu disini dan aku menyelamatkanmu sampai dua kali..hhe,, aku tersenyum sendiri.
Aku sangat merindukanmu youngbin~ah,, apa kau sama? Kurasa tidak.. tak sadar air mataku menetes.

Aku turun dari taksi yang aku naikki, dengan sebuah koper di tanganku, perlahan aku mulai memasuki bandara, aku mengenakan kacamata hitam untuk menutupi mataku yang sedikit sembab. Kaki ku terus melangkah lurus kedepan hingga tiba-tiba seseorang memegang tanganku menahanku untuk pergi.
Mataku segera diarahkan pada tangan halus yang kini menggenggam tanganku dan kini aku melihat wajahnya,,
Dia adalah,,  Han Youngbin??
Untuk apa dia kesini, apa dia mencari orang bernama Doojoon itu lagi? Aku mulai kesal. Aku melepas paksa tanganku dari tangannya.
“saranghae oppa..”
Ah kenapa dia berkata seperti itu, kata itu membuat hatiku berkecambuk. Aku tahu kata itu hanya untuk orang lain.
“saranghae jungsoo oppa,, please don’t let me alone, keep stay with me”
Apa yang barusan dia katakan dia mengatakan saranghae untuk ku??
“youngbin~ah, mianhe aku tidak bisa menjadi orang lain untukmu”
“siapa yang orang lain, yang aku maksud adalah kau Park JungSoo !!”
“ini tidak lucu youngbin~ah.. sudahlah kau pulang saja, eonni mu pasti khawatir” aku masih tidak percaya dengan apa yang youngbin katakan padaku, ku kira dia sedang merayuku untuk berpura-pura menjadi DooJoon-nya lagi.
“anniyo..” tangan halus itu memeluk tubuhku erat, aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan perlakuannya padaku.
Semua orang di bandara menatap ke arah kami berdua,,“yakk youngbin~ah sebentar lagi pesawatku akan berangkat, aku akan tertinggal kalau kau terus memelukku seperti ini!!”
“itu bagus, jadi kau tidak akan pergi meninggalkanku” jawabnya mantap.
“aishh,, youngbin~ah..”
Eh? apa dia menangis dipelukanku?
“oppa, mianhe aku sudah menyakitimu, aku tidak menyadari kehadiranmu yang begitu berharga bagiku, apa kau akan memaafkanku?”
“youngbin~ah, aku yang salah padamu, aku tidak mengerti keadaanmu spenuhnya, aku banar-benar jahat meninggalkanmu dalam keadaanmu seperti itu. Saranghae youngbin~ah” aku mencium hangat keningnya untuk menjawab permintaan maafnya.
“gomawo oppa...”

Senyuman itu terpancar lagi dari wajah manisnya, aku merindukan senyuman itu. Senyuman itu telah menjadi milikku sekarang. Han Youngbin, aku berjanji akan menjaga mu untuk selamanya.
“youngbin~ah mulai sekararang saat kau sedih ataupun bahagia,kau tidak usah memngingat namja lain lagi, ingatlah aku, karena aku  akan menjadi rumah untuk mu,, i’ll be your home for you~ neoumu neoumu saranghae han youngbin...”

-end-


Aigoo!! Ini apa yak?! haha
Mian banget kalau ceritanya agak dan ga nyambung,
But please yang udah baca ‘sengaja atau tidak’ wajib koment!!

Don't Be Silent Reader .Ok! 


^^Kamsa kamsa kamsa^^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar