Sabtu, 30 Juni 2012

ff : Last Moment (oneshoot)




Chast : Shin Shi hyun (oc)
            Kim myung soo / L infinite
            Song hyo ae (oc)
Genre : angst ??
Lenght : one shot



Karenamu, aku bermimpi ingin menjadi seperti yeoja lain yang sempurna. Semua itu karena kau kim myung soo, walaupun aku tahu kau tak pernah sedetikpun memikirkanku. Tapi hatiku dipenuhi oleh namamu, sampai matipun kau akan menjadi satu-satunya namja yang mampu mengisi seluruh hatiku.

Pertemuan dengannya tempo hari  masih sangat melekat dalam diriku, bertatapan muka dengannya, walau hanya satu detik sungguh membuat bunga dalam hatiku bermekaran.Wajahnya yang tampan dan senyumannya yang memesona tergambar jelas di otakku. Tuhan,  mengapa kau mempertemukan aku dengannya disaat sisa umurku hanya tinggal menghitung hari?aku takut jika aku mati aku tidak bisa melihat wajahnya lagi.



Tubuhku kini terkulay lemah di sebuah tempat tidur rumah sakit. Ini untuk kesekian kalinya aku berada disini. Akibat kangker lambung yang menggerogoti tubuhku, aku jadi harus bertemu lagi dengan tempat tidur, infus, dan jarum suntik ini lagi. Hal-hal yang sudah membuatku muak, tapi apa dikata? Aku harus menjalaninya jika aku mau terus bertahan hidup. Entah sampai kapan, hanya menunggu waktu sampai malaikat menjemputku?


Seminggu sudah aku berada di tempat orang-orang sakit ini. Hari ini aku ingin pulang kerumah, walaupun dokter melarangku, aku meyakinkannya kalau tubuhku sudah sehat dan siap untuk beraktivitas lagi.hingga akhirnya dokter mengalah, aku meminta umma untuk  membawaku pergi dengan segera dari tempat ini. Karena jika aku tinggal di rumah sakit terus aku tidak bisa melihat namja itu lagi, walau hanya dari kejauhan aku malihatnya.


Hari ini aku pergi ke sekolah, sudah hampir 2 minggu aku ketinggalan pelajaran. Seperti biasa aku duduk sendiri di kursiku di dalam kelas yang sepi. “shin shi hyun-ssi!!” terdengar suara seseorang memanggilku, lekas aku menoleh kearahnya. Seorang yeoja yang tiba-tiba muncul dari luar kelas. “ah, song hyo ae-ssi? Lama tidak bertemu” ucapku. “ne, sudah lama kita tidak bertemu”. Pembicaraan kitapun dimulai, mulai dari pelajaran yang sampai pada akhirnya hyo ae menanyakan sesuatu yang sedikit pribadi, tentang namja yang aku sukai. Awalnya aku tidak mau bicara, tapi melihat wajahku memerah saat dia menyebut nama kim myung soo, diapun menebak kalau dialah namja yang aku sukai.


Aku mungkin bermimpi terlalu tinggi mencintai namja seperti dia, dia yang bisa dibilang idola para yeoja di sekolah. Ditambah dengan keadaanku sekarang yang sakit-sakitan. Tidak mungkin dia melirik yeoja seperti aku. Tapi dia adalah salah satu alasanku untuk bertahan hidup sampai saat ini.



Seperti biasa, sepulang sekolah aku duduk dibawah pohon rindang yang mengarah ke lapangan basket, menikmati pemandangan yang ada disana, bukan pemandangan berupa pantai, padang rumput, atau taman bunga. Tapi pemandangan yang kulihat adalah seorang namja yang membuatku senang jika melihatnya. Dia memainkan bolanya dan sesekali menoleh kearahku, wajahku yang memerah lakas aku palingkan. Aku benar2 malu, apa penampilanku cantik? aku memastikannya dengan bercermin.

Kau disana, aku disini. aku tahu kau tidak sedang memikirkanku. Tapi asal kau tahu setiap detik yang ada dalam fikiranku adalah dirimu.

Seketika fikiranku beralih saat hyo ae datang mengagetkanku. “benarkan myung soo?” tanyanya. Wajahku yang merah seakan menjawab pertanyaan sahabatku ini. “mm, hyo ae-ssi bisakah kau membantuku?”pintaku pada hyo ae. “ya, apa yang bisa aku lakukan untukmu?”tanyanya lagi. akupun memberikan secarik kertas pada hyo ae, isi surat itu adalah perwakilan perasaanku pada myung soo. “tolong berikan ini pada myung soo”.



To kim myung soo,

Saat pertemuan kita yang pertama, kau sudah membuat mataku sulit untuk berkedip,
Dan mulutku sulit untuk berucap, aku tak tau kenapa?
Kau juga yang membuat hatiku berbunga disaat aku sedih,
Kau menjadi alasan ku untuk bertahan hidup,

Myung soo, mian mungkin aku terlalu lancang menulis ini untuk mu.
Tapi jika tidak hatiku bisa meledak, memendam perasaan ini.
Mungkin aku yeoja yang kesekian yang melakukan ini padamu,
Tapi dengan ketulusan hatimu, mohon jawablah pertanyaanku ini
Apa kau menyukaiku?
Apapun jawabanmu aku akan menerimanya.

Aku akan menunggumu di depan gerbang sekolah besok sore sepulang sekolah, mohon untuk datang.

Shin Shi  hyun ^^



Hyo ae yang membaca surat itu, segera meremas surat itu dan membuangnya sembarang. Mianheyo shin shi hyun, aku mungkin menjadi orang terjahat dalam hidupmu, tapi perlu kau tau kalau aku juga sangat mencintai namja itu. Aku tidak akan memberikan surat ini pada myung soo. Silahkan kalau kau ingin membenciku seumur hidupmu. Aku tidak akan berubah fikiran karena aku tahu kalau kim myung soo juga menyukaimu.



***

Sudah sekitar 1 jam aku menunggu di depan gerbang sekolah, tapi orang yang kuharapkan tak kunjung datang. Apa dia benar-benar tidak ingin bertemu denganku? ,mm mungkin sebentar lagi. tapi sudah hampir 3 jam aku menunggupun dia tidak datang juga. Hingga langit menurunkan butiran2 kecil yang semakin lama semakin melebat. Aku berteduh dibawah pohon yang sama sekali tidak membantuku berlindung dari lebatnya hujan.



Semakin lama aku berdiri, tiba-tiba penglihatanku memburam. Aku tidak bisa melihat sekitarku dengan jelas, dan semuanya pun menjadi gelap.  Saat aku membuka mata, kulihat samar-samar ini adalah tempat dimana aku dirawat dulu, rumah sakit lagi, aku sudah bosan.tapi kenapa aku ada disini, bukankah aku berada di depan gerbang untuk menunggu myung soo. Bergegas aku bangun dari tempat tidur, myung soo, jangan-jangan dia sedang menungguku?! Ah~ tidak mungkin aku sudah menunggu hampir 5 jam. Dia tidak datang. Dia tidak mau bertemu denganku. Dia tidak menyukaiku. Mengingat itu kepalaku terasa sangat sakit dan segera akupun tidur kembali.



Ckrekk.. pintu kamarku tiba-tiba terbuka, umma masuk diikuti seorang namja di belakang. Namja itu adalah orang yang dari tadi aku tunggu. Myungsoo?? Apa itu dia, tapi penglihatanku mulai buram sehingga aku tidak bisa melihat wajah manisnya dengan jelas. “shi hyun, namja ini yang membawamu kesini” ucap umma kepadaku. Dan ummapun segera pergi dari ruangan.
“shin shi hyun? Mianhaeyo aku sangat bodoh tidak mengatakan ini dari dulu, saranghaeyo shin shi hyun!!” myung soo mulai berkata sambil menggenggam tangan halusku, dan aku merasakan cairan hangat keluar dari matanya. “uljima!!” ucapku sambil mengusap air mata di pipinya. Aku sedikit tidak percaya myung soo datang,dan dia menyatakan cinta padaku, apa ini hanya untuk membuatku senang disaat aku sakit?, tapi aku melihat matanya, mata itu.. tidak mempaerlihatkan kebohongan sedikitpun.
“aku senang akhirnya kata itu keluar dari mulut mu, aku bisa pergi dengan tenang!” mendengar kata yang barusaja kuucapkan, ku lihat raut muka myungsoo semakin menunjukan kesedihan yang mendalam.
“apa yang kau katakan shi hyun? Kau akan bertahan, aku akan menjagamu”
 “gomawo for your love kim myung soo”
---------------------------------------------------
“andwae !!”




Myung soo POV,
Shin ahjuma memberikanku sebuah kotak berwarna pink, aku mulai membuka isi kotak ini. Ternyata diary milik shi hyun, kubaca lembar demi lembar tidak ada satu lembar pun yang tidak berlukiskan namaku. Aku merasakan cintanya yang begitu besar kapadaku, tangannya mengukir indah namaku pada setiap tulisannya. Akupun menemukan coretan tinta yang membuatku sangat terharu membacanya.

Kim Myung Soo, saat kau menyatakan cintamu padaku, aku akan pergi dengan tenang.
-the end-



Mohon maaf, atas ketidak nyambungan ff ini. Harap malum, author amtiran..
Yang sengaja baca atau ngga sengaja baca harap coment ya! #wajib


^^ Kamsa kamsa kamsa ^^













Tidak ada komentar:

Posting Komentar