Tittle : I’ll be your home
Length : oneshoot
Genre : romance(?)
angst dikit(?)
Chast : Park jung soo
Han
young bin (oc)
And other chast..
Annyeong *bow ... i am
back dengan ff yang ‘akhmm’ gaje banget,, haha
Okedeh daripada
kelamaan nunggu, langsung ajah,, yuww marriii ~
Don't
look back,
Don't regret,
Time's falling out of these hands,
I'll let you leave me,
Go on,
You know Home is always inside your soul,
All the light to bless your way,
Dont be afraid,
Cause I'll be your home,
In this time,
In this place,
This moment is all we have,
And tomorrow we never know,
Every precious time,
Let it go,
Somewhere away,
You will learn, and you'll love,
Forgive the past and you can move on.
Youngbin
POV,,
Derap langkah kaki ku
kian mengalir sepanjangnya jalan yang ku lewati. Aku terus memikirkannya namja
itu hingga sekarang. Antara mimpi dan kenyataan, kurasa hidupku kini seperti
itu. Ditemani kota Seoul yang berwarna oranye, aku berdiri di atas sebuah
jembatan. Menatap derasnya air yang mengalir, sama seperti derasnya hatiku yang
masih memikirkanmu hingga saat ini. Kau begitu kejam meninggalkanku sendiri
seperti ini, Yoon DooJoon,,
Ini sudah satu tahun
sejak kepergianmu untuk selamanya, dan itu membuatku menjalani kehidupan
layaknya orang tak bernyawa, tanpa dirimu ... apalah arti hidupku?..
Aku menatap kembali air
deras yang mengalir, dari otakku muncul pertanyaan, apakah aku akan hanyut jika
aku terjun ke bawah sana? Apakah semua penderitaan ini akan berakhir? Dan
apakah aku akan bertemu dengannya setelah itu?
Bibirku menyungging
setelah memikirkan hal yang baru saja tersirat di otakku. Baiklah aku akan
melakukannya...
Perlahan kakiku menginjak
satu demi satu pegangan jembatan itu, walau tubuhku gemetar, tapi tekadku sudah
bulat. Ini jalan satu-satunya untuk mengakhiri semuanya, untuk mengakhiri
kerinduanku padamu yang sudah mencapai batas yang tak normal.
Hitungan ke tiga aku
akan melompat kebawah,,
Satu,,
Dua,,
Ti,,
Brukkk...
Wae? Kurasa seseorang
menangkapku dari belakang. Begitu erat sampai aku sulit untuk bernafas. Tubuhku
kini terbaring di tepi jalan, kulihat seorang namja tengah berdiri
membelakangiku, aku tau dia adalah orang yang mencegahku untuk mengakhiri
hidupku.
“do?! Kenapa kau
mencegahku melakukannya?” ucapku lantang pada namja yang sampai saat ini
menyembunyikan wajahnya dariku.
“seharusnya kau
berterimakasih padaku” jawabnya singkat tanpa menatap kearahku.
Aku tak menghiraukan
perkataanya, tubuhku beranjak dan aku mengantarkan kembali tubuhku pada posisi
sebelum namja itu datang.
Aku bersiap melompat,,
aku menutup kedua mataku.. dan...
***
“yakk !! apa kau sudah
gila huh?! kau tidak tahu bagaimana sakitnya mengakhiri hidup?!”
Lagi-lagi namja itu
mengangkapku tubuhku.
Posisiku sekarang
berhadapan dengan namja itu, aku memerhatikan wajahnya dengan seksama, aku
menatap tajam kedua bola matanya, tunggu aku mengenal orang ini.. dia adalah...
“DooJoon oppa..??”
Orang yang membuatku
ingin mengakhiri hidupku, orang yang selama setahun menghilang dalam hidupku,,
“jinjja? Inikah kau?”
aku memeluk erat namja yang ada dihadapanku sekarang. Serasa mimpi. Aku
mencubit kedua pipiku.. dan itu sakit, ini bukan mimpi, ini kenyataan.
“banarkan apa kataku,
kau belum meninggal oppa...”
Jung
soo POV,,
“yakk!! Apa kau sudah
gila huh?! kau tidak tahu bagaimana sakitnya mengakhiri hidup?!” teriakku pada
seorang yeoja yang mencoba mengakhiri hidup untuk kedua kalinya di depan mataku.
Aku memegang tubuhnya
erat, dia menatapku tajam, dan tak lama kemudian dia memelukku erat dan
menyebutkan sebuah nama Doo ~ siapalah aku lupa, aku mengerutkan keningku
karena heran akan sikapnya padaku.
“jinjja? Inikah kau?”
tanyanya
Ku lihat wajahnya yang
tadi pucat pasi sekarang berubah menjadi berseri.
Aku ingin melepaskan
pelukannya yang kian erat dari tubuhku tapi aku tak tega, dia terlihat barusaja
menemukan kebahagiaannya kembali. Aku mencoba memegang tangannya bermaksud
untuk melepaskannya perlahan,,
“banarkan apa kataku,
kau belum meninggal oppa...”
Apa katanya, aku belum
meninggal?? Sebenarnya siapa yang dimaksud yeoja ini?
Aku menggaruk leherku
yang sama sekali tidak gatal “ah, mianheyo mungkin kau salah orang, aku
bukanlah orang yang barusaja kau sebutkan ..”
“DooJoon oppa…” Yeoja yang tengah berada di
pelukanku kini menatapku dengan pandangan tak percaya. “DooJoon oppa…” dia
mengulangi kembali nama itu, dan aku masih berfikir, tidak mengarti apa maksud
ucapannya. Aku menoleh ke kanan dan kiriku, mencari seseorang yang mungkin di
panggilnya dengan nama itu. Tapi yang aku temukan hanya jalanan luas tanpa
kendaraan sama sekali, dan hanya ada aku di depannya, dan jelas-jelas gadis ini
sedang menatapku lekat. Dia memanggilku?
“DooJoon
oppa??”
“aku yakin dari dulu,
kau tidak akan pernah meninggalkanku sendiri kan?!” ucap yeoja itu yang mulai
melepaskan tangannya dari pelukanku.
“agasshi, aku
benar-benar tak tahu apa maksud ucapanmu itu, apa sebelumnya kita pernah
bertemu?” tanyaku dengan nada heran.
“apa yang kau katakan
oppa? Kau jangan pura-pura seperti itu! Kajja kita pergi ke rumahku untuk
bertemu eonni ku, aku yakin dia tidak akan percaya aku pulang bersama mu?”
“ta ta tapi...” perkataan
ku terpotong karena dia menyeret tanganku pergi dari sana.
Author
POV,,
Youngbin menyeret namja
itu hingga depan rumahnya,
“jjang!! Kita sudah
sampai sekarang..” ucap youngbin dengan ekspresi wajah yang sangat gembira.
“ah, ne~” jawab jungsoo
yang sedang memutar otaknya karena heran dengan pelakuan yeoja disampingnya
sekarang.
Tok tok tok...
“cakkaman..” terdengar
suara dari dalam rumah, itu adalah suara Han Hyo Ae yang tak lain adalah kakak
perempuan youngbin yang sudah selama 5 tahun hidup berdua dengan youngbin,
karena orang tua mereka sudah meninggal.
Pintu terbuka,,
“eoh, youngbin~ah
kenapa pulang terlambat?” ucap hyo ae yang tak menghiraukan namja di sebelah
youngbin.
“ne eonni, eonni lihat
aku diantar siapa?”
“DooJoon~ah?” mata hyo
ae sekilas terperangai dengan apa yang tengah dilihatnya, apa ini? apa yang
berada dihadapannya saat ini adalah hantu? Tidak mungkin orang yang sudah
meninggal setahun lalu kini berada dihadapannya.
“nuguya?” tanya hyo ae
heran
“ini DooJoon oppa
eonni, masa eonni lupa dengan calon adik ipar sendiri?”
“ini tidak mungkin..”
“sudahlah, ayo kita
masuk!” ajak youngbin kepada kedua orang yang sama-sama sedang diherankan
dengan situasi yang terjadi saat ini.
***
“oppa, aku mau mandi
dulu ya, oppa tunggu disini bersama eonniku. Jangan pergi lagi ya oppa, aku
sangat ridu padamu. Eonni tolong jaga oppa untukku, hehe”
Youngbin pergi
kekamarnya setelah dia meninggalkan jung soo bersama eonni nya di ruang tamu.
“siapa sebenarnya kau?”
tanya hyo ae dengan tegas.
“park jung soo imnida,
mianhae mungkin adik nunna salah orang, aku bukanlah orang yang dimaksudnya.
Tapi kalau boleh saya tahu. Siapa itu doojoon? Nama yang adik anda gunakan
untuk memenggilku itu?”
“gomawo sebelumnya kau
sudah mau mengantarkan adikku pulang. Sebenarnya setahun yang lalu adikku
kehilangan kekasihnya karena kecelakaan yang terjadi di depan mata kepalanya
sendiri. Doojoon, itu adalah nama kekasihnya. Dan, aigoo.. aku juga tak percaya
ini. Wajah kalian sangat mirip, hingga tadi akupun menyangka kau adalah Doojoon
yang sudah meninggal”
Wajah jungsoo semakin
menampakan keheranan,,
“mwo? Geurae?..”
“begitulah.. dimana kau
bertemu dengan youngbin?”
“emm?..” gumam jungsoo
“maksudku ddongsaengku
yang barusaja kau antar, namanya han youngbin..”
“ah.. ye, aku menyelamatkannya
saat dia mencoba bunuh diri di sebuah jembatan...”
“jinjja? Dia
melakukannya lagi? jongmal gomawo kau sudah menyelamatkannya. Dia sudah
melakukan itu hampir lima kali.. aku sangat khawatir dengannya, dia sudah
hampir gila sejak kepergian kekasihnya..”
Jungsoo sekilas melihat
jam yang menempel di lengannya, dia mulai menampakkan wajah gelisah.
“nunna, mianhaeyo aku
harus segera pulang ini sudah larut malam..”
“tunggu jungsoo~ssi,
aku ingin meminta bantuan kepadamu?” ucap hyo ae dengan nada memohon.
Jungsoo
POV,,
Apa maksud perkataan
nunna itu, apa aku harus berpura-pura menjadi orang lain untuk adiknya? Ini
tidak masuk akal. Tapi.. aku kasihan juga melihat yeoja bernama youngbin itu.
Apakah aku harus melakukan permintaan nunna itu, berpura-pura menjadi orang
bernama DooJoon untuk menyembuhkan adiknya.
“aish.. menyebalkan!!”
gerutuku saat memasuki rumah.
“kau sudah pulang
Jungsoo~ah?” tanya umma yang ku kira sedari tadi menungguku di sofa depan tv.
“ne umma, mianhae aku
terlambat pulang,”
“apa ada masalah?”
“ah aniya”
***
Hari ini dan selanjutnya aku habiskan bersama
dengan yeoja bernama youngbin itu, yeoja ini yang secara tidak langsung telah
menyita seluruh fokus dan perhatianku. Yeoja ini, tanpa sadar aku telah
mengubah rasa simpatiku kepadanya menjadi suatu perasaan yang tumbuh perlahan.
Perasaan yang lebih dari sekedar simpati. Tapi yeoja ini juga… Dia tak pernah
melihatku sebagai diriku sendiri, melainkan orang lain yang ia harapkan dapat
ditemukannya dalam sosokku.
“oppa gomawo untuk jalan-jalan hari ini,, aku
sangat senang”
“ya syukurlah kau menyukainya”
“ne” jawab youngbin singkat
“youngbin~ah, ada sesuatu yang ingin aku
bicarakan padamu”
“apa itu oppa?”
“apa kau tahu siapa namja yang tengah berdiri
dahadapanmu sekarang?” tanyaku sambil mengarahkan kedua tanganku ke arah
tubuhku.
“kau bercanda, jelas-jelas kau adalah DooJoon
oppa kan?” jawabnya sambil melontarkan senyuman kecil dari bibirnya yang
mungil.
Aku bingung harus menjelaskan apa kepadanya,
tidak mungkin keadaan akan seperti ini selamanya. Lambat laun dia harus tahu
kalau aku bukanlah orang yang dimaksudnya selama ini.
“youngbin~ah, sebenarnya aku adalah park Jungsoo,
bukan Doojoon seperti yang kau maksud selama ini. Orang yang kau maksud itu
sudah meninggal” apa aku salah mengatakan ini padanya sekarang.
Benar saja wajahnya berubah kembali menjadi
pucat, seperti pertama kali aku menemuinya waktu itu. Dia terlihat menatap
kosong tak tentu arah, dan tetesan air mulai keluar dari matanya.
“Youngbin~ah uljima” aku mengatakan itu dan
memegang kedua bahunya erat.
“benar juga, dia sudah meninggal. Aku melihatnya
langsung, dia menegndarai mobil dan menabrak pembatas jalan. Lalu aku melihat
tubuh itu bersimbah darah.. ne ara !!” ucapnya tanpa berhenti menitikan air
mata.
“gwaencahana?,,”
“kau...! kenapa kau ada
disini kalau kau bukan dia, pergi !! pergi kataku!! Ppalli!!” teriaknya penuh
emosi.
“ne arraseo..”
Akupun pergi dari
hadapannya, kata-kataku itu sontak membuat sikapnya berubah, wajah manis itu,
kini di penuhi oleh emosi yang meluap. Ini salahku. Aku seharusnya tidak
mengatakan hal itu padanya untuk saat ini.
Youngbin
POV,,
Sebuah
jalanan sepi di kota seoul, aku duduk disebuah kursi taman disekitar tempat
itu, aku sedang menunggu seseorang,dia adalah Yang DooJoon kekasihku.
Itu
dia mobilnya sudah datang, aku melambai kearahnya, tapi kenapa dia tidak
berhenti apa dia tidak melihat kearahku? Aku lihat mobilnya melaju dengan
kecepatan tinggi dan tiba-tiba..
Brakkkk,,
Jantungku
hampir lepas melihat itu, mobil yang dikendarai doojoon oppa menabrak pembatas
jalan, aku berlari sekuat tenaga menuju kearah mobil yang keadaannya kini sudah
terbalik.
Begitu
sampai disana, kulihat darah mengalir keluar dari pintu mobil yang terbuka, dengan
tubuh yang gemetar aku memberanikan diri melihat memastikan keadaan orang yang
ada didalamnya. Seketika hujan deras keluar dari mataku. Itu ,, Doojoon oppa dengan
tubuhnya yang bersimbah darah..
“oppa
!!” teriakku yang hampir memecahkan benda di sekitarku..
Mataku perlahan terbuka,
aku terbangun dari tidurku. yang barusan itu adalah sebuah mimpi buruk. Atau
bisa kubilang itu adalah mimpi buruk dalam hidupku yang sudah menjadi
kenyataan. Aku termenung sendiri menatap jendela kamarku, dan membisikan sebuah
nama ‘doojoon oppa’.
Kini aku sadar kau
sudah menghilang dari hidupku, mungkin aku terlalu egois ingin selalu
memilikimu, hingga aku menjadikan orang lain sebagai dirimu.
Oppa itu, kemana dia
sekarang? Jung soo oppa, aku ingat namanya, aku sudah berbuat salah padanya,
aku harus mencarinya..
Aku tidak tahu dari
mana datangnya namja bernama jungsoo itu,
Dia datang begitu
tiba-tiba,
Dan aku juga tidak tahu
kenapa wajahnya begitu mirip denganYang doojoon-ku,
Apakah ini sebuah
takdir?
Apapun itu, aku sangat
merindukannya sekarang...
***
“eonni, apa jungsoo
oppa tidak kesini?” tanyaku pada eonniku yang sedang berbicara di telpon.
Dia memberikanku
isyarat untuk menunggu dengan melambaikan tangannya. Begitu dia selesai
bercakap-cakap di telpon dia menghampiriku.
“ada apa youngbin~ah?”
“apakah jungsoo oppa
tidak kesini?” aku mengulangi pertanyaanku.
“oh, jungsoo? Eonni
tidak tahu dia kemana?” jawabnya terbata.
Aku sangat kecewa
dengan jawaban yang eonni berikan padaku.
Author
POV,,
Hyo ae eonni menatap
ponselnya dan bergumam “apa aku katakan saja kalau yang orang yang baru saja
berbicara di telpon adalah jungsoo yang berpamitan akan pergi ke luar negeri”
Hyo ae terlihat
bingung, dia melihat adiknya yang terus saja bertanya-tanya tentang jungsoo.
Tunggu, hyo ae baru sadar kalau yang youngbin maksud adalah jungsoo bukannya
doojoon?
“youngbin~a, apa kau
merindukannya?” tanya hyo ae pada youngbin yang terlihat melamun di kamarnya.
“ne eonni aku sangat
merindukannya”
“orang yang ku maksud
adalah....” perkataan hyo ae terpotong.
“jung soo oppa, aku
merindukannya lebih dari siapapun sekarang. Aku menyayanginya eonni”
Hyo ae kaget mendengar
perkataan adiknya itu, apa dia menyukai jungsoo sebagai dirinya sendiri?
“kau sudah melupakan
doojoon?” tanya hyo ae pelan
“aku sudah sadar
sekarang eonni, dia sudah pergi untuk selamanya. Sikapku selama ini salah, aku
selalu tidak rela kalau mendengar kematiannya, dia di sana juga tidak senangkan
kalau aku begitu, eonni?”
Hyo ae hanya
membalasnya dengan senyuman, sekarang dia lega, adik satu-satunya telah kembali
seperti dulu. Yang jadi masalah adalah dimana jungsoo sekarang?? jungsoo hanya
berpamitan di telpon dan berpesan agar hyo ae menjaga adiknya dengan baik.
***
Jungsoo
POV,,
Youngbin, kau membuat
hatiku senang sekaligus sedih.. aku senang saat bersama denganmu dan melihat
wajahmu yang gembira. Tapi aku sedih dimana kau menyukaiku tapi sebagai orang
lain. Itu terlalu menyakitkan untukku. Lebih baik aku pergi dari kehidupanmu,
semoga ada seseorang yang lebih baik dariku yang bisa menjagamu dengan baik.
2 jam lagi aku akan
pergi meninggalkan korea menuju jepang tempat tujuanku.
Goodbye seoul,,
Goodbye Han Youngbin~ah,,
***
Aku diantar sebuah
taksi menyusuri jalan menuju Airport, aku melewati sebuah jembatan. Ah, ini
adalah tempat dimana kita pertama kali bertemu youngbin~ah, kau ingin
mengahkhiri hidupmu disini dan aku menyelamatkanmu sampai dua kali..hhe,, aku
tersenyum sendiri.
Aku sangat merindukanmu
youngbin~ah,, apa kau sama? Kurasa tidak.. tak sadar air mataku menetes.
Aku turun dari taksi
yang aku naikki, dengan sebuah koper di tanganku, perlahan aku mulai memasuki
bandara, aku mengenakan kacamata hitam untuk menutupi mataku yang sedikit
sembab. Kaki ku terus melangkah lurus kedepan hingga tiba-tiba seseorang
memegang tanganku menahanku untuk pergi.
Mataku segera diarahkan
pada tangan halus yang kini menggenggam tanganku dan kini aku melihat
wajahnya,,
Dia
adalah,, Han Youngbin??
Untuk
apa dia kesini, apa dia mencari orang bernama Doojoon itu lagi? Aku mulai
kesal. Aku melepas paksa tanganku dari tangannya.
“saranghae
oppa..”
Ah
kenapa dia berkata seperti itu, kata itu membuat hatiku berkecambuk. Aku tahu
kata itu hanya untuk orang lain.
“saranghae
jungsoo oppa,, please don’t let me alone, keep stay with me”
Apa
yang barusan dia katakan dia mengatakan saranghae untuk ku??
“youngbin~ah,
mianhe aku tidak bisa menjadi orang lain untukmu”
“siapa
yang orang lain, yang aku maksud adalah kau Park JungSoo !!”
“ini
tidak lucu youngbin~ah.. sudahlah kau pulang saja, eonni mu pasti khawatir” aku
masih tidak percaya dengan apa yang youngbin katakan padaku, ku kira dia sedang
merayuku untuk berpura-pura menjadi DooJoon-nya lagi.
“anniyo..”
tangan halus itu memeluk tubuhku erat, aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan
perlakuannya padaku.
Semua
orang di bandara menatap ke arah kami berdua,,“yakk youngbin~ah sebentar lagi
pesawatku akan berangkat, aku akan tertinggal kalau kau terus memelukku seperti
ini!!”
“itu
bagus, jadi kau tidak akan pergi meninggalkanku” jawabnya mantap.
“aishh,,
youngbin~ah..”
Eh?
apa dia menangis dipelukanku?
“oppa,
mianhe aku sudah menyakitimu, aku tidak menyadari kehadiranmu yang begitu
berharga bagiku, apa kau akan memaafkanku?”
“youngbin~ah,
aku yang salah padamu, aku tidak mengerti keadaanmu spenuhnya, aku banar-benar
jahat meninggalkanmu dalam keadaanmu seperti itu. Saranghae youngbin~ah” aku
mencium hangat keningnya untuk menjawab permintaan maafnya.
“gomawo
oppa...”
Senyuman
itu terpancar lagi dari wajah manisnya, aku merindukan senyuman itu. Senyuman
itu telah menjadi milikku sekarang. Han Youngbin, aku berjanji akan menjaga mu
untuk selamanya.
“youngbin~ah
mulai sekararang saat kau sedih ataupun bahagia,kau tidak usah memngingat namja
lain lagi, ingatlah aku, karena aku akan
menjadi rumah untuk mu,, i’ll be your home for you~ neoumu neoumu saranghae han
youngbin...”
-end-
Aigoo!!
Ini apa yak?! haha
Mian
banget kalau ceritanya agak dan ga nyambung,
But
please yang udah baca ‘sengaja atau tidak’ wajib koment!!
Don't Be Silent Reader .Ok!
^^Kamsa
kamsa kamsa^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar